Berburu Pia Mirah Makassar Demi Ibu Hamil

September 13, 201641 Comments

Berburu Pia Mirah Demi Ibu Hamil. Hai hai, selamat Idul Adha semuanya. Liburan ke mana long weekend kemarin? Atau ada yang pulang kampung? Saya sendiri alhamdulillah kemarin bisa jalan-jalan bareng keluarga kecil saya ke Makassar. Sebenernya udah cukup sering ke Makassar, tapi…cuma di bandanya doang, hahaha. 
Nah kemarin, alhamdulillah dapet rejeki staycation di Zenrooms. Selain bisa kopdar dengan blogger Makassar, memang diniatin mau ketemuan sama temen yang udah kaya Kakak sendiri, saya memanggilnya Kak Jum. Tadinya sering main bareng pas masih tinggal di Palopo.  Tapi Kak Jum pindah ke Makassar setelah Idul Fitri kemarin. Dan saya saat itu posisinya di kampung, jadi nggak sempet ketemu untuk mengantar beliau pindahan.

Tadinya sempet khawatir kalau long wiken kemarin Kak Jum pulang ke Palopo, sedangkan saya ke Makassar. Tapi pas berbalas pesan, ternyata Kak Jum nggak balik, soalnya lagi mabok. Hamil muda euy.
Long story short, saya di jemput dan diajak berkeliling Makassar. Kita ke Pantai Losari, ke Fort Rotterdam, juga ke Masjid Al-Markaz. Tapi berhubung Kak Jum sangat sensi terhadap bau-bauan, jadi nggak turun mobil. Saya sama suami dan anak-anak serta anaknya Kak Jum aja yang keliling-keliling. Untuk cerita jalan-jalannya nanti saya cerita di postingan lain ya, sekarang saya mau cerita tentang makanan yang kemarin sesorean kami cari demi memenuhi hasrat ngidam ibu hamil: PIA MIRAH.
Di kehamilan Kak Jum yang sekarang, sama sekali nggak doyan nasi. Terus makannya apa? Apa aja yang dipengenin: Roti, buah, susu, biskuit, dan lain-lain. Nah, kemarin ini Kak Jum cerita lagi pengen banget makan pia yang pernah di makannya pas bertamu di rumah temannya di Pinrang. Hadeeeh, belibet ya xD. Ya intinya gitu.
Namanya Pia Mirah. Lalu bermodal gugling, kita menyusuri kota Makassar. Sempet nyasar beberapa kali karena kok tiap yang ditanya nggak tau Pia Mirah. Zzz..curiga nih. Jangan-jangan udah nggak jualan atau jangan-jangan udah pindah. Kak Jum sempat bilang ke suaminya udahlah pulang aja, besok lagi carinya. Tapi suaminya jawab udah kepalang tanggung. Udah muter-muter, masa iya nggak ada hasil. Mungkin beliau takut kelak anaknya lahir ngences. LOL.
Sesuai hasil gugling, katanya rumah produksi Pia Mirah ini ada di jalan Mannuruki 4 no. 88A. Pas mobilnya masuk gang, lha kok buntu *__*. Nanya-nanya katanya nggak ada nomer 88. 
Ternyata?? Kak Jum salah baca oiiiyy. Bukan di Mannuruki 4, tapi 2. Yassalaaam, manalah ketemu, orang kita salah jalan.
Akhirnya putar balik, menyusuri jalan Mannuruki 4 dan lihat kanan-kiri mana nomor 88A. Pas ketemu, kok rumahnya biasa? Kok nggak ada tulisannya? Kok ada gerobak tapi kecil?
Suaminya Kak Jum turun untuk memastikan. Ternyata bener. Horeee. Boroooong!
Jadi Pia Mirah ini lain dengan pia yang pernah saya makan. Biasanya kalau pia itu kan isinya juga kering. Nah, Pia Mirah ini meski kulitnya kering dan crunchy, tapi isiannya lumeer di mulut. Apalagi yang coklat. Endeesss banget. Pantes bumil sampe segitunya ngidam Pia Mirah. 
Pia Mirah coklat yang kering di luar dan lumer di dalam
Selain coklat dan keju, tersedia juga isian yang lain yaitu kacang hijau kupas, tape singkong, durian dan serikaya. Tapi saya dibekelin sesuai kesukaan saya dong: Keju dan coklat!
Katanya, Pia Mirah ini memang belum terlalu luas distribusinya. Masih jarang ada di toko-toko kue ataupun toko oleh-oleh di Makassar. Makanya kemarin saya berkelakar nyuruh Kak Jum jadi marketer atau distributor Pia Mirah. Biar makin terkenal dan makin banyak orang yang bisa menikmati sensasi kering di luar dan melted di dalam.
Nah, buat kalian yang mau oleh-oleh lain dari Makassar selain Jalangkote’ dan Bagea, bisa banget cobain Pia Mirah ini. Satu dusnya berisi 8 buah Pia dan dibandrol dengan harga Rp. 15000,-. Cukup murah ya kan?
Penasaran, saya coba telusuri tentang Pia Mirah ini. Ada FanPage nya, tapi terakhir update tanggal 1 Agustus. Dari yang saya baca-baca, Pia Mirah ini memang masih memproduksi dalam jumlah terbatas. Ada banyak testi pembaca yang kecewa karena pelayanannya kurang sigap, antrian banyak dan pembelian dibatasi maksimal 3 dus/orang. Sangat disayangkan, padahal dari segi cita rasa Pia Mirah sudah terbukti kelezatannya. 
Tapi untuk saat ini katanya sudah ada penambahan produksi. Saat saya menemani Kak Jum kemarin, sama sekali nggak ada antrian. Malah, sekarang Pia Mirah sedang membuka lowongan untuk reseller di wilayah Sulawesi lho. Ada yang berminat?
PIA MIRAH
Rumah Produksi: Jl. Mannuruki 2 No. 88A, Makassar. 
Fan Page: Pia Mirah
Twitter: @PiaMirah
Palopo, sambil ngemilin Pia Mirah coklat.
^Nyak Rotun^
Prev Post Next Post