Buka Gadget Pasangan: Yay or Nay?

Buka Gadget Pasangan: Yay or Nay?
Setelah menikah, maka tidak ada lagi aku dan kamu. Yang ada hanyalah kita.
Setujukah kalian dengan kalimat di atas? Ketika kita sudah menikah secara sah baik menurut agama maupun aturan negara, maka tidak ada lagi keegoisan istri atau suami. Semuanya sama-sama, samuanya milik bersama. Keluarga suami menjadi keluarga kita dan sebaliknya, uang suami menjadi uang kita dan nggak sebaliknya *ehgimana? XD
Suami, adalah orang yang akan mengarungi sisa hidup bersama kita. Orang yang paling tau dan mengerti tentang kita, orang yang faham bahkan detail tiap senti dari diri kita. Masa iya masih ada yang bisa ditutupi? Dirahasiakan? Bisa gitu? Kayaknya nggak ya.
Lalu, setelah menikah, yang artinya akan ada pasangan di samping kita setiap saat, masih perlu nggak ya kita butuh privasi? Butuh banget kalau saya. Kadang saya butuh waktu menjadi diri saya sendiri. Utuh. Bukan sebagai istri atau ibu, but only me! Masih inget kan heboh tentang ‘me time’? :D.
Dan bicara tentang privasi, apa saja ya yang masuk ke kategori privasi bagi suami istri? Kalau urusan badan mah nggak mungkin, manalah bisa. Orang tiap malem bobo bareng. LOL. Lalu apa privasi yang masih ada di suami istri?
Yes, HP. Benda mungil segenggaman tangan ini adalah benda yang masuk kategori privasi. Dimana nggak boleh sembarangan orang lain memegang, membuka, apalagi melihat isinya. Nah, pertanyaannya: itu kan buat orang lain. Gimana kalau pasangan kita sendiri, yang notabene tinggal serumah bareng, tidur sekasur bareng, apa ada batasannya? *lalu saya mendengar betapa riuh jawaban di sana* 😀
Dari obrolan saya dengan ibu-ibu di beberapa grup, banyak sekali jawaban yang beragam tentang batasan mengenai boleh tidaknya membuka gadget/HP pasangan.Tapi dari jawaban yang beragam itu, saya bisa simpulkan bahwa ada tiga tipe istri terhadap gadget suami.
Iya, karena yang saya ajak ngobrol adalah kaum Ibu, jadi tipe-tipe berikut ini dari sudut pandang istri yang masuk ke golongan makhluk yang ditakdirkan untuk selalu kepo tentang segala hal termasuk apa yang ada di HP suami. *bersatulah kaum istri!* XD
Nah, tipe apa saja? Cuuss, ini dia:
Tipe Pertama: Tidak Ada Tabir Diantara Kita
Tipe yang pertama adalah tidak ada tabir diantara kita. HPmu HPku, HPku HPmu Tipe istri yang pertama ini sepertinya penganut mazhab Om Mario Teguh, yang dengan kebetulan atau dengan musyawarah mufakat suaminya juga bermazhab sama. Tipe ini mengaku bebas mengakses HP suami kapanpun dia mau. Ya, seperti Om Mario Teguh yang mengaku bahwa semua yang beliau miliki atas nama Ibu Lina. Dan -juga- Ibu Lina tau semua password, baik itu PIN ATM, surel, dan semua akun milik Om Mario. Semuanya.
Kalau saya sih bisa jamin, suami bakalan puyeng ngafalin password punya saya. Bukan, bukan PIN ATM, tapi password medsos saya. Ya bayangin ajasih. Email dua, blog dua, instagram 2, FB, Twitter dll, yang semua passwordnya beda dan diganti tiap 6 bulan sekali. Muahahahaa…Meski begitu semuanya saya catat kok dan kasih tau juga ke suami. Jaga-jaga kalau suatu saat misalnya terjadi sesuatu sama saya.
Tipe pertama ini mengaku punya ritual membuka HP suami dan membaca semua isinya. Beuh. Meski kadang, katanya suka nggak mudeng sama obrolan suami. Misalnya suaminya enginer, maka si istri nggak faham segala istilah yang ada di obrolan grup Whatsapp suami. Atau obrolan bola, atau malah COC. XD
Tipe ini mengaku merasa nyaman dan jadi tau segala hal tentang suami mereka. Dan ini mengakibatkan efek adem, ayem, tentrem bagi kehidupan rumah tangga mereka. Allahumma Amin *malah doa*
Tipe Kedua: What You Don’t Know Won’t Hurt You.
Nah, berbeda 180 derajat dengan tipe pertama tadi, tipe kedua ini mengaku nggak pernah buka HP suaminya. Sama sekali. Pas ditanya sama tipe pertama : “Hah? Hari gini masih percaya gitu aja sama suami?”, mereka menjawab dengan kalem dan diplomatis: “Yeah, what you don’t know won’t hurt you”. Sesuatu yang kamu nggak tau nggak akan bisa melukaimu.
Jadi simpelnya tipe kedua ini nyari aman. Eits, tapi saya yakin sih bukan sekedar nyari aman. Tipe kedua ini selalu berprasangka baik, yakin dan percaya pada suaminya. Tsaaah…
Jujur saya salut pada tipe kedua ini. Sebagai wanita yang konon datang dari planet venus, pasti nggak mudah untuk selalu berprasangka baik dan nggak kepo, apalagi sama suami sendiri. Tapi ternyata mereka bisa ya. Katanya sih karena sudah terbiasa. Jadi ya biasa aja lah. *Gibran mode on*
Tipe Ketiga: Dibikin Santai Aja
Nah, tipe ketiga ini kayaknya paling banyak pelakunya ((pelaku)). Fleksibel aja. Kalau lagi mau buka ya buka, kalau nggak juga nggak masalah. Dan yang ketiga ini juga macem-macem lho.
Ada yang pura-pura minjem buat telpon, lalu setelahnya disempatkan skrining kilat demi memastikan HP suami aman dan terkendali. LOL. Ada yang jujur, “Liat HPnya dong”, ada juga yang diam-diam. Etapi kalau diam-diam di mana santainya ya? Yang ada deg-degan kalau nanti ketahuan suami :D. Ya gampang sih tinggal ngeles aja, “Ini tadi minjem buat selfie Ay, biar di HPmu banyak foto aku”. Eeaaa…
Naah, itu tadi ketiga tipe istri terhadap HP suami.
Hmm…kalau saya tipe yang mana ya? Pernah melewati semua masa itu sih *halah*. Iya bener. Ada suatu masa saya sama suami buka-bukaan baju, eh..HP maksudnya. Biasanya kalau suami pulang kantor. Dia ambil HP saya, saya ambil HP dia. Baca baca, trus paling komen tentang obrolan di grup.
Atau kalau nggak, masing-masing cerita *kalau ini banyakan saya sih* misal: temenku yang di grup A abis lahiran. Atau: temenku di grup B mau ke London loh Ay, kita kapan gitu pindah dari Palopo? LOL.
Tapi sekarang hampir nggak pernah saya buka dan baca HP suami. Bukan apa-apa, nggak sempet. Buka dan baca Hp sendiri aja kewalahan. Beuh, segitunya. Iya bener, kalau anak-anak -terutama si kecil Ayyas- lagi melek, bisa dipastikan saya susah megang HP, kecuali pada akhirnya HP saya jatuh ke tangan dia -__-. Paling kalau anak-anak lagi asyik main, atau lagi tidur.
Tapi seringnya juga kalau lagi tidur saya memilih buka laptop dan nulis daripada buka HP. Soalnya kalau udah pegang HP susah berhentinya euuuyy…Liat newsfeed FB, liat chattingan grup yang ampun-banyak-banget-sampe-ratusan. Liat IG, buka-buka OLshop, hedeeuh..kapan kelarnya coba. Jadi boro-boro deh sempat buka HP suami.
Well, dari ketiga tipe di atas, masing-masing pasti punya alasan dan konsekuensinya. Yang menjadi catatan saya, asal semua dikomunikasikan dengan baik nggak akan ada masalah kok. Tinggal dicari mana yang enak dan nyaman buat berdua. Jadi jangan sampai urusan HP menjadi pemicu konflik suami istri seperti yang banyak terjadi di luar sana. Jangan biarkan benda kecil bernama HP itu mengganggu dan merusak kebahagiaan kalian. Jangan ya 🙂
Kalau kamu, termasuk tipe yang mana? Atau mau menambahkan tipe baru? Tukeran HP sama suami selama sehari, misalnya XD. Feel free untuk sharing di kolom komentar yaa 😉
Salam,