Ibu IAD dan Tas Baru

November 6, 201611 Comments
Blog post

Kalau ada perempuan yang lebih suka berpenampilan kasual, maka saya adalah salah satunya. Santai aja gitu lah. Nggak suka pakai baju yang ribet dan bikin gerah. High heels? Big No.

Dulu jaman masih jadi guru TK, hari Senin itu seragamnya pakai blazer. Itu saya nggak betah banget. Jadi pasti bawa baju ganti. Begitu selesai jam sekolah, berubah!

Bahkan beberapa guru blazernya ditinggal di loker sekolah. Berangkat dan pulang bajunya lain, hihi. Makanya kami envy berat pas suatu kali observasi ke High Scope Indonesia. Maaak, itu gurunya santai beneer. Cukup pakai celana jeans dan kaos. Udah!

Tapi memang beda kebijakan ya mau gimana lagi. Kepala sekolah saya maunya guru terlihat rapi dalam balutan blazer. Pun di hari Kamis, yang jadwalnya adalah baju bebas, tetap ada syarat yang berlaku. No jeans, kalau mau pake rok atau celana harus yang celana bahan.

Untunglah sepatu nggak diharuskan pakai high heels. Yang penting ketutup, alias bukan sepatu sendal.

Tahun 2014 saya resign. Merdeka banget, terutama hal berpakaian, hahaha. Kemana-mana simpel pakai gamis sama jilbab kaos.

Hingga saya pindah Palopo menyusul suami yang dinas di Kejaksaan Palopo.

Baca: Berdamai Dengan Perubahan

Bergabung dalam Ikatan Adhyaksa Dharmakarini

Inget banget pertama diajak ke kantor saya pakai gamis hitam. Lalu ketemu ibu-ibu IAD yang rapi-rapi pakai blazer. Eeerrr. Malu dan ngerasa kikuk banget.

Saya dikasih tau kalau istri pegawai kejaksaan otomatis menjadi anggota IAD (Ikatan Adhyaksa Dharmakarini) dan harus ikut aktif dalam kegiatan yang ada.

Pas dikasih bahan kain untuk seragam blazer, batik dan kebaya saya langsung mbatin, hiyaahh..kok ketemu seragam ginian lagi xD.

Saya juga dikasih tau kalau untuk acara resmi, wajib pakai sepatu high heels warna hitam dan tas warna hitam juga. Hahaha, sempurna sudah.

Sepatu akhirnya beli, meski dipakainya jarang-jarang, paling sebulan sekali di acara arisan rutin. Itupun sukses bikin kaki saya pegal.

Kalau tas masih belum beli nih, soalnya ada ibu IAD yang udah pindah kasih saya tas seragam, yang ada logo IADnya. Tasnya kakuuu banget. Kotak gitu.

Jadi selama ini saya cuma pakai kalau acara yang bener-bener resmi, misal upacara atau anjangsana. Kalau sekedar arisan rutin saya pakai tas bebas aja.

Cuma akhir-akhir ini lagi pengen beli deh. Lagi ada inceran di salah satu e-commerce. Pas banget sama kebutuhan saya. Ciee, kebutuhan. Kebutuhan apa keinginan tuh? Yaaaa..dua-duanyalah *maksa*.

Ngomong-ngomong, tas inceran saya ada di e-commerce baru lho, udah pada tau belum? Namanya muslimarket.com – Pasar Halal Terlengkap.

Belum tau? Iya ini memang e-commerce baru yang hadir di Indonesia dengan konsep berbeda. Mendukung desainer lokal, produsen, dan pedagang muslim dengan membangun wadah online retail yang membagikan sebagian pendapatnya kepada yayasan muslim untuk mengangkat harkat sosial kemanusiaan. Masya Allah, keren ya.

Muslimarket sepertinya sadar betul, bahwa masyarakat Muslim Indonesia saat ini semakin sadar untuk bergaya hidup halal. Maka Muslimarket menjawab kebutuhan itu dengan menyediakan koleksi muslim terkini dari fresh dengan pilihan produk muslim pria dan wanita.

Mulai dari hijab, koko, sepatu, accessories, dan produk kecantikan yang bersertifikat halal, sesuai dengan slogan mereka,”Serba Muslim Serba Ada”.

Eh iya, balik ke tas inceran saya. Ini nih penampakannya.

muslimarket-com
Bisa tebak yang mana? Yaiyalah yang hitam 😀

Saya memang pengennya tas formal yang simpel, dan nggak kecil-kecil banget. Soalnya namanya punya dua anak, yang kalau mau ke kantor ayahnya segala mobilan mau dibawa, buku cerita dibawa. Belum baju ganti, tisu basah, tisu kering, de el el.

muslimarket-com1
Detail

Gimana? Bagus nggak? Simpel tapi tetep kece lah.

Ada yang mau beli tas juga? Atau sepatu, baju anak, bahkan make up? Bisa coba belanja di sini nih. Pertimbangan paling penting buat saya yang tinggal di Palopo yaitu: ongkirnya GRATIS seluruh Indonesia. Yihaaaa!

Salam,

pinky

Prev Post Next Post