#CeritaWafa: Liburan Super Seru di Rumah Eyang

Assalamu’alaikum, halo Om Tante…
Perkenalkan aku Wafa, umurku 5 tahun. Aku anak pertamanya Nyak Rotun, pemilik blog ini. Aku manggilnya bukan nyak sih, tapi Bunda, hehehe. Aku pinjem blog Bunda buat nulis ceritaku yang seru.
Menurut Om Tante apa yang paling seru buat anak-anak kayak aku? Iya betuuul, bermain, bermain, dan bermain. Main di dalam rumah seru, main di halaman tambah seru, apalagi main sambil liburan. Waaaah, seru sekali^^
Ayah sama Bunda sering ngajak aku jalan-jalan, dari aku masih kecil banget. Pas masih tinggal di Jakarta, hampir tiap weekend aku diajak liburan sama Ayah Bunda.
Dari yang deket dan cukup jalan kaki yaitu kebun binatang Ragunan, naik busway dan liburan ke Monas, maupun naik kereta listrik dan liburan ke Bogor. Semuanya menyenangkan. Makanya aku suka banget tinggal di Jakarta dan ngerasa sediiih deh pas pindah ke Palopo.
Aku jadi berpisah sama teman-temanku, pisah sama saudaraku, dan yang paling sedih, aku nggak bisa sering-sering ketemu Eyang lagi. Waktu di Jakarta, Eyang Kakung sama Eyang Uti sering dateng ke Jakarta nengokin aku dan adikku, Ayyas.
Maklumlah, kami ini cucu pertama Eyang. Jadi mereka sayaaang banget sama aku dan Ayyas. Dan kangen terus katanya.
Selama di Palopo, hampir tiap hari Eyang nelfon. Awal-awal aku seneng sih, tapi lama-kelamaan aku malah nggak mau ngomong sama Eyang. Aku tau Eyang sedih. Tapi gimana ya, kalau abis ditelfon sama Eyang aku jadi sedih, kangen banget dan pengen ketemu. Jadi mending aku nggak denger suara Eyang sekalian deh.
Pas aku bilang kayak gitu, Bunda malah nangis. Bunda bilang dia juga kangen banget sama Eyang. Tapi kita harus sabar karena kalau mau ke rumah Eyang harus nabung dulu buat naik bis, naik pesawat dan naik kereta. Jauh banget ya Palopo-Kebumen. Aku sedih.

Selama di Palopo kami juga jarang liburan jauh-jauh. Liburannya cukup yang dekat saja. Dan karena Palopo kota kecil, semua tempat liburannya ya dekat dan cukup dijangkau dengan naik motor.
Terus tujuan liburannya juga nggak banyak. Hanya ada Pemandian alam Latuppa, Pantai Labombo, Pelabuhan, sama City Market Palopo. Selama dua tahun liburannya muter-muter empat tempat itu aja. Kadang aku kangen liburan yang jauh deh.
Baca: Liburan Ke Makassar
Kejutan Manis dari Bunda
“Kak, sini deh. Bunda mau kasih tau sesuatu”, panggil Bunda di suatu maghrib selepas aku mengaji.
“Kenapa, Bun?”
Sambil senyum-senyum Bunda bilang ke aku.
“Kan kita udah kangen banget ya sama Eyang, udah dua tahun nggak ketemu Eyang”
Duh, aku deg-degan banget pas Bunda ngomong gitu. Jangan-jangan….
“Jadi…..”,lanjut Bunda.
“Minggu depan insya Allah kita mau ke rumah Eyaaaang!”.
Waaaaa….aku langsung jingkrak-jingkak terus peluk Bunda. Yeaaayy, aku mau ketemu Eyang! Ayyas juga ikut seneng, padahal dia nggak ingat Eyang lho, soalnya dulu pas pindah Palopo dia masih umur 4 bulan.
Menunggu satu minggu rasanya lama banget. Kayaknya Bunda sampai bosen deh aku tanyain tiap hari, “Kita kapan ke rumah Eyangnya, Bun? Berapa hari lagi? Kok lama banget?”
Kalau Ayyas lain lagi nanyanya, “Bunda, tita mau naik bis? Teyus naik pesawat? Terus naik keyeta tut tut? Te lumah Eyan?”. (Bunda, kita mau naik bis? Terus naik pesawat? Terus naik kereta tut tut? Ke rumah Eyang?).
Seminggu itu Bunda dan Ayah packing barang bawaan. Aku juga ikut bantu lho, terutama untuk barang bawaan dan mainanku. Bunda nanya aku mau bawa baju, mainan dan buku yang mana aja. Soalnya kata Bunda kami lumayan lama liburan di rumah Eyang. Asiiiiik!
Tips Liburan Ceria Ala Bunda Wafa
Karena ini adalah liburan jauh pertama kami, Bunda menyiapkan semua hal dengan teliti. Bukan apa-apa, kalau ada yang ketinggalan, susah lah. Jauh banget soalnya. Apalagi kan liburannya sama dua balita. Om Tante ada yang mau tau ggak tips liburan ceria ala Bunda aku? Nih aku kasih tau ya.
1. Kondisikan jauh-jauh hari
Bunda ngasih tau ke aku seminggu sebelum liburan, dan pas tiket udah di tangan. Om Tante jangan coba-coba kasih tau ke anaknya kalau mau liburan sementara tiket belum di tangan ya. Soalnya apa? Soalnya kalau misalnya nggak dapet tiket terus udah janji, kan kasihan anaknya kalau liburannya batal atau diundur. Maklumlah, anak-anak kayak aku stok sabarnya masih sedikit.
2. Perkenalkan dengan kendaraan yang akan dinaiki
Ini nih yang bikin Ayyas seneng banget. Bunda sering liatin gambar bis, pesawat dan kereta api. Bunda cerita nanti kita ke rumah Eyang naik ini nih. Terus Bunda juga cerita enaknya naik kendaraan itu.
Kata Bunda kalau naik pesawat nanti bisa lihat rumah jadi kecil-kecil, sama bisa lihat gumpalan awan! Walaupun aku udah pernah naik, tetep aja aku seneng banget dan nggak sabar.
3. Libatkan anak dalam mempersiapkan liburan
Ini yang kayak aku ceritakan tadi, Om Tante. Jadi Bunda minta tolong sama aku buat milih mainan, baju dan buku-buku yang pengen aku bawa. Ya, meskipun pada akhirnya tetep di sensor sama Bunda.
Aku tadinya pengen bawa boneka Ulil, itu lho boneka ulat yang panjang. Tapi kata Bunda suruh pilih boneka yang kecil aja, soalnya kalau bonekanya besar nanti repot lagi bawanya. Akhirnya yaudah aku bawa Barbie aja deh.
4. Selama perjalanan, siapkan aktivitas agar anak nggak bosan
Yeah, tau sendiri kan Om Tante, kalau anak-anak kayak aku ini cepeeet banget bosennya. Istilah Bunda rentang perhatiannya masih pendek. Sedangkan perjalanan liburan sangat panjang dan lama.
Jadi, Bunda nyiapin mainan dan buku yang bisa buat aku dan Ayyas baca-baca dan mainin selama perjalanan. Kemarin sih aku dan Ayyas bawa busy book, mobilan yang kecil-kecil, sama beberapa buku cerita favorit kami.
5. Siapkan tas khusus perlengkapan anak
Maksudnya tas ini berisi barang-barang yang akan dibutuhkan selama perjalanan. Jangan sampai misalnya nih, anaknya Om Tante habis makan, terus belepotan. Eh, pas mau lap pakai tisu ternyata tisunya ada di koper, kan susah ngambilnya. Gitu.
Nah, tas ini isinya kemarin ada:
- Baju ganti, siapa tau nanti bajunya basah atau kotor pas di perjalanan
- Diapers, kalau anaknya Om Tante masih kecil
- Tisu basah dan tisu kering
- Obat-obatan
- Handuk kecil
- Dan yang nggak boleh lupa, makanan, camilan dan minuman dong.
Kalau misalnya takut kebanyakan tas, bisa sih digabung di tasnya Om atau Tante, yang jelas perlengkapan ini harus berada di tempat yang mudah dijangkau ya.
6. Selalu awasi anak
Hayo, siapa nih Om Tante yang suka selfie? Kalau lagi asik selfie jangan sampai anaknya dilupain ya. Apalagi di tempat umum, kata Bunda: BAHAYA. Kalau perlu anaknya selalu digandeng. Atau kalau masih kecil ya digendong sekalian.
7. Berdoa
Tips terakhir jangan lupa berdoa ya, Om Tante. Semoga perjalanan dan liburannya lancar dan menyenangkaaan.
Baca: Tips Mudik Asik Bersama Si Kecil
Liburan Ceria di Rumah Eyang
Akhirnya, di tanggal 27 Mei, kami berangkat ke Kebumen. Yeaaayyy.
Perjalanannya lama deh, Om Tante mau tau?
Jadi dari rumah aku naik bis malam Palopo-Makassar. Perjalanannya semalaman. Tapi nggak berasa soalnya aku tidur, hehehe. Tau-tau dibangunin Bunda udah sampe bandara Sultan Hasanuddin.
Sempet agak panik tuh Ayah sama Bunda, soalnya bisnya agak telat. Takut ketinggalan pesawat. Jadilah aku yang masih setengah sadar digandeng Ayah untuk jalan lebih cepat. Duh, untung aja aku nggak kesandung.
Alhamdulillah, nggak ketinggalan pesawat. Fyuuuhh.
Lanjut naik pesawat ke Jakarta terus naik kereta api ke Kebumen. Tapi aku sama Ayyas nggak rewel sedikitpun, lho. Eh, ada deh sedikit pas di kereta. Rebutan mau duduk samping jendela biar lihat sawah dan gunung. Tapi sebentar doang kok.
Jam 2 siang, kita sampaaaaaiiii.
Eyaaang, aku dataaang.
Eyang Uti langsung gendong aku sambil nyiumin bertubi-tubi. Hahaha, aku sampai kegelian.
Selama di rumah Eyang aku seneeeeng deh. Udaranya sejuk, pohonnya banyak, terus sepi gitu, nggak berisik kayak rumahku di Palopo yang persis di pinggir jalan raya.
Udah gitu piaraannya Eyang banyak. Ada kambing, ayam, bebek, entog, dan angsa. Rame dan menyenangkan.
Selama di rumah Eyang, kalian ngapain aja, Fa?
1. Kasih makan kambing.
Tiap pagi aku ajak Eyang Uti buat nyari daun muda. Sebenernya kambingnya udah punya rumput sih, tapi aku sama Ayyas takut ngasihnya. Kan rumput pendek, nanti kalau tangan kami ikut kemakan gimana?


2. Kasih makan ayam
Nah, ayam ini sama juga kayak kambing. Sebenernya biasanya mereka dikasih makan dedak sama Eyang. Tapi aku sama Ayyas kasih mereka beras.
Ayamnya sampai kekenyangan, soalnya kami hobi banget kasih makan ke mereka. Nggak papalah yam, biar kamu makin gemuk terus bisa dipotong buat lauk makan aku, hehehe.

3. Mengumpulkan telur bebek
Tiap pagi, bebeknya Eyang pasti bertelur. Kalau kami nggak kesiangan, biasanya sama Eyang suruh ngambilin telur bebeknya. Telurnya anget. Pernah juga aku lihat bebeknye nelur tapi belum jadi telur. Eh, maksudnya kulitnya belum keras.
Kata Eyang namanya gemburan. Harus cepet-cepet dimasak kalau yang kayak gini. Oiya, kata Eyang, biar bebeknya telurnya banyak, harus dikasih makan keong sawah.
Baru bangun tiduuuur, telat deh. Telur bebeknya udah diambil sama Eyang Kakung. Itu kandangnya di belakang
4. Jalan-jalan keliling kampung
Yang ini kegemaran Ayyas. Tiap pagi bangun tidur pasti minta jalan-jalan. Sampai dikatain anak gunung sama tetangganya Eyang, soalnya seneng banget jalan kaki. Tau deh Ayyas kayak nggak ada capeknya. Aku aja yang ngikutin capeh. Fyuuh. Tapi emang jadi seger sih.
Gimana nggak seger kalau pemandangannya kayak gini^^
5. Ke pantai
Om Tante pasti tau kan, kalau Kebumen itu termasuk daerah pesisir yang dekat dengan laut. Dari rumah Eyang paling hanya 15-20 menit kalau mau ke laut. Bisa ke pantai Bopong, atau ke pantai Suwuk.

Gimana liburan kami, Om dan Tante? Seru banget kaaan? Ada yang mau ke Kebumen juga? Ayoook!
Salam,
Wafa.