Mainan Anak, Beli atau Bikin Sendiri? (Bonus Ide DIY Mainan Anak)

Kalian tipe orang tua mana terkait mainan anak? Cari praktis dengan beli jadi atau bikin sendiri?
Dear, Parents. Kita pasti tahu ya, bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Melalui bermain, mereka bisa belajar banyak hal. Bahkan semenjak bayi, kita berinteraksi dengan mereka lebih banyak melalui bermain. Kenapa bermain?
Karena anak-anak itu memiliki energi yang luar biasa banyaknya untuk digunakan sehingga nggak heran kalau mereka seakan nggak ada capeknya. Bergeraaak terus kesana kemari.
Selain itu, otak mereka juga sedang dalam perkembangan yang sangat pesat, sehingga mereka selalu punya rasa ingin tahu yang besar dan ingin mengeksplorasi segala sesuatu.
Pentingnya Stimulasi Melalui Mainan Anak
Anak-anak itu akan mengembangkan kerangka berfikirnya dimulai dari sesuatu yang membuatnya tertarik. Misalnya nih, anak tertarik dengan roda pada mobil-mobilan.
Maka Ia akan mengamati, memegang, mencoba memutar-mutar roda tersebut, lalu mulai mendorong mobil mainan itu. Ia lalu paham bahwa oo, mobil mainan itu bisa berjalan saat rodanya berputar.
Nah, sebagai orangtua, tentu kita tidak hanya memberikan mobil mainan itu dengan cara meletakkannya di depan anak, tapi ada hal-hal yang bisa kita lakukan. Misalnya menjelaskan,
“Kak, ini Bunda belikan mobil mainan untuk Kakak. Ayah dan Bunda sayaaang sama Kakak. Semoga Kakak suka ya. Kakak senang, nggak?” -> Mengenal perasaan.
“Alhamdulillah, kalau Kakak senang. Kalau senang ucapkan apa Kak? Iya betul, Alhamdulillah. Bersyukur ya sama Allah karena Kakak punya mainan baru” -> Mengajarkan akhlak untuk selalu bersyukur.
“Bilang apa ya sama Ayah dan Bunda karena Kakak sudah dibelikan mainan baru?” -> Mengajarkan untuk berterimakasih.
“Coba lihat ini mobilnya warna apa? Eh iya, ini ada pintunya, ada juga jendelanya ya. Terus ini apa Kak yang bulat? Iya roda. Rodanya ada berapa ya? Kita hitung yuk!” -> Stimulasi kognitif anak.
See, dalam satu kegiatan kita bisa memberikan banyak hal ya. Tentang emosi, menyatakan kasih sayang, menanyakan perasaannya, mengajarkan berterimakasih pada Allah juga orang tua.
Mengucapkan kalimat yang lembut dan baik, memberikan emosi yang postif kepada anak, menyemangati dan lain-lain. Kita juga bisa mengajarkan tentang kognitif, bahasa, warna dan membilang.
Mainan Anak, Beli atau Bikin Sendiri?
Setelah tahu banyaknya manfaat dari bermain, banyak orang tua yang berlomba untuk menyediakan mainan untuk anak. Ragamnya? Banyaaak. Apalagi kalau orang tua baru ya, biasanya anaknya belum tau apa-apa, orang tuanya yang mupeng sama mainan yang lucu-lucu itu, hihi.
Nggak salah sih, namanya juga ingin memberikan stimulasi yang terbaik bagi anak. Oiya, untuk permainan sendiri, ada dua macam nih.
Yang pertama permainan imajinatif.
Anak berpura-pura jadi orang lain. Jadi papa, mama, adek bayi, pak polisi, atau bahkan jadi aneka binatang, hihi. Kalau anak-anak saya sekarang lagi seneng banget berpura-pura menjadi detektif. Sampai rebutan kaca pembesar. Akhirnya jadi beli satu lagi deh.
Yang kedua permainan konstruktif atau kreatif.
Pernah lihat anak menyusun batu? Atau mangkok? Atau bantal di kasur? Nah itu anak sedang bermain konstruktif, yaitu menggunakan benda-benda untuk menciptakan sesuatu yang baru. Pasti pernah dong ya lihat anak menyusun balok terus bilangnya itu istana, atau rumah impian mereka :D.
Kalau lihat kayak gitu, sebenarnya mainan anak nggak harus beli kan ya? Wong apa aja pasti bisa jadi mainan kok buat mereka. Hanger baju jadi gitar, ember emaknya jadi mobilan, payung bisa jadi tenda, atau punggung bapaknya jadi kuda. Hahahaha.
Kalau mau beli, banyak banget tuh mainan pretend play. Kumpliiit. Sebut deh mau apa. Laundry room? Kitchen set? Garasi mobil? Meja rias? Ada semua. Mainan konstruktif juga buanyak. Aneka bombik kaya yang jaman kita kecil suka ngumpulin dari Tazos :p, duplo, lego kw sampai lego original yang harganya uwow banget, bricks dan aneka balok dari yang puluhan pcs sampai ratusan pcs.
Intinya apa? Ya terserah orang tua anaknya mau dikasih mainan ala-ala yang ada di rumah atau mau beli. Kalau uangnya ada silakan beli. Kalau uangnya ada tapi mau buat kebutuhan lain alias low budget, ya nggak masalah juga. Bisa bikin sendiri dengan bahan dan barang bekas yang ada di rumah.
Kalau kamu gimana, Nyak?
Gimana saya memilih mainan? Fleksibel ajaaa. Mainan yang beli lumayan banyak, soalnya anaknya dua dan beda gender. Heu. Yang bikin sendiri juga lumayan banyak. Saya kreatif? Noooo, model nyontek di pinterest kok, hihi.
Apalagi sekarang kan memang lagi ngehits tuh bikin mainan anak sendiri. Search aja di Instagram hashtag #Homeeducation, #learntroughplay, atau #bikinsendirimainanmu. Pasti nggak bakal kehabisan ide bermain untuk anak. Bahannya juga gampang. Yang rada susah paling bahan ini nih: KEMAUAN. LOL.
Makanya, untuk mengantisipasi kemauan saya yang kadangkala entah pergi kemana, saya juga belikan aneka mainan untuk anak-anak. Jadi kalau malas datang, tinggal gelar aja deh tuh. Ayoo, anak-anak, silakan pilih sendiri mau main apa? :p

Aneka DIY Mainan Anak
Ada yang kaya saya nggak suka ngoleksi kardus susu? Atau kardus apa aja. Belum lagi tutup botol, kertas tisu rol, atau botol minuman kosong. Yah, beda tipis sama pemulung kayaknya ya >,<
Tapi memang bermanfaat banget buat bebikinan sama anak. Dan selain hemat, bikin mainan sendiri juga makin memperat bonding sama anak lho. Dan yang jelas melatih kesabaran, di saat hasilnya tak sesuai kemauan. Kita maunya apa, anak maunya apa, hihi.
Berikut adalah beberapa kreasi mainan DIY saya. Mohon maap kalau potonya ada yang rada burem. Jaman itu hpnya belum canggih :p
Baca: Ngeblog Lewat Smartphone? Kenapa Enggak.

Inget banget, dulu bikin ini karena Ayyas lagi hobi banget masuk-masukin barang ke kolong meja. Atau ke kolong rak TV. Akhirnya bikin ini buat mengarahkan, biar saya nggak capek ngumpulin barang yang berhamburan di kolong. Fyuuh.
Dibikin 4 lubang berbeda biar sekalian belajar bentuk juga. Dan bisa dipakai Wafa buat sortir aneka bentuk. Yeaay. Gambar monster nyontek di pinterest. I love pinterest. SO MUCH.
Ini nggak beda jauh sama bikin box, soalnya bahannya kan sama. Duh, yaaa ini Wafa seneng banget dapat mainan ini. Nggak pernah ketinggalan, sampai tidur aja dibawa, hahaha. Korbannya, serumah. Harus bergaya kalau mau dia poto. Ini boleh niru di Pinterest juga. Ini termasuk permainan imajinatif, menjadi fotografer^^
Baca: Kamera Impian

Kalau yang ini niru salah satu momstagram, Mba @stellasutjiadi kalau nggak salah. Wayang ini untuk belajar membilang dan mengenal angka 1-5. Itu pewarna tadinya mau buat warnain eskrim, tapi nggak terlalu bagus. Luntur pas dipegang. Kayaknya sih karena belum terlalu kering ya. Ini maian aweeet deh. Kalau digoyangin bunyi juga dari mata-matanya. Lucuuuu.
Nah, kalau yang ini karena abis ke pantai dan di sana Wafa ngumpulin cangkang kerang buanyak banget. Mana nggak boleh dibuang, akhirnya yasudah disulap jadi ini aja. Itu Wafa yang ngecat kerangnya, dibantu sama anak-anak tentangga. Untuk alasnya pakai kardus bekas apa ya, lupa deh. Terus dicat dasarnya dengan warna biru. Tulisannya pakai cat timbul, beli di abang-abang mainan depan SD :p.

Ini pas jamannya ngehits water beads. Nggak ada bosennya anak-anak mainan itu. Apalagi pas ngerendem dan paginya voila, udah ngembang segede-gede kelereng padahal tadinya secimit. Excited banget deh mereka. Akhirnya sekalian bikin sensory bins dengan tema under the sea! Seru banget, emaknya juga suka. Hahaha.
Aneka Mainan Beli
Untuk mainan beli ini, ada dua macam juga. Baik mainan konstrukrif maupun mainan imajinatif seperti yang ada di slider atas. Selain itu, saya suka beli mainan edukatif juga.
Mainan-mainan yang memang bertujuan menstimulasi kemampuan anak seperti bahasa, kognitif, dan fisik motorik halus. Pernah dengar busy bag atau busy book? Kantong atau buku yang bertujuan untuk membuat anak sibuk dengan aneka kegiatan yang ada di dalamnya.? Nah, saya seneng tuh, soalnya efektif bikin anak anteng dan melatih konstentrasi dan ketekunan juga.
Andalan saya adalah produk El Hana Learning Kit. Sukaa deh. Colorful dan harganya super terjangkau. El Hana ini juga jadi penolong banget buat ibu-ibu yang pengen anaknya main mainan DIY tapi nggak sempat atau nggak bisa bikin sendiri. Koleksi saya lumayan lengkap.
Dari seri pertama first busy bag sampai yang terbaru apa ya, gunting pertamaku deh kayaknya. Seri Ramadannya juga ada, model ular tangga gitu. Monggo dilihat, semoga bisa menambah referensi mainan untuk anak tercintanya ya^^
[su_youtube url=”https://www.youtube.com/watch?v=-o-hkuqCkSg”]
Mau beli atau bikin sendiri, yang penting dampingi anak bermain ya, Parents!
Yes, because the best toys a childs can have is a parents who gets down on the floor and plays with them.
Pasti sepakat kalau banyak banget manfaat yang didapat dengan menemani anak bermain. Menciptakan hubungan dan bonding yang hangat, dan tentu saja kita akan menjadi teman terbaik bagi mereka. Yeay! Meski nggak selalu kita harus menemani anak bermain, kan kita musti melatih kemandirian dan kreatifitas mereka juga.
Pastikan Aman
Untuk mainan yang kita bikin sendiri pastinya lebih yakin aman ya, baik dari segi bahan , pewarna, dan lainnya. Pernah dengar kan ada mainan yang mengandung bahan pewarna berbahaya? Nah, kalau ibunya yang bikin, dijamin aman lah.
Meski untuk awet yaa, nggak jamin. LOL. Dan kalaupun beli, make sure memang cocok untuk usia anak kita. Biasanya setiap mainan yang bagus aka terstandar SNI, ada tuh label keterangannya. Cocok untuk anak usia berapa. Jangan asal murah terus main beli aja, anak kita loh yang jadi taruhannya.
Yang kedua, untuk menjamin keamanan, dampingi anak saat bermain. Kadangkala ada bagian mainan yang bisa berbahaya jika dimainkan dengan cara yang nggak tepat. Apalagi kalau anak kita masih kecil. Kalau saya sering tuh jadi korban. Nginjek kepingan lego yang kecil itu. Rasanya? Mak cenuuut sakitnya sampai ujung kepala, huhuuu T_T
Baca: Lelah ini Akan Berbuah Manis
Dan masih tentang menemani anak bermain, kita juga jadi tahu kondisi anak. Misal mereka tiba-tiba terserang demam atau panas. Anak-anak kan kalau lagi asyik main bisa lupa segalanya. Biar badan sakit juga nggak dirasain.
Nah, kalau kita disamping mereka, bisa langsung ditangani dengan tepat. Ajak anak istirahat, minum air putih banyak-banyak, dan jika perlu beri mereka obat yang tersedia di kotak P3K.
Oke parents, semoga artikel tentang mainan anak ini bisa bermanfaat ya. Kalau ada yang mau nyoba DIY ala saya, silakan. Nanti upload dan colek saya di instagram atau twitter @rotundf ya.
Dan jangan lupa dampingi anak bermain, karena apapun mainannya, baik beli maupun bikin sendiri, yang paling menyenangkan adalah adanya kita disamping mereka.
Selamat bermain dan bersenang-senang^^