[Matrikulasi IIP] HNW #2: Overview Ibu Profesional
Bismillah.
Program Matrikulasi IIP sudah masuk ke materi kedua tentang overview ibu profesional. Dan PRnya? Makin berat kayaknya nih. Fyuuuhh.
Untuk materi bisa dibaca di Materi #2: Overview Ibu Profesional.
Kita harus membuat indikator tentang apa saja yang ingin kita capai dalam rangka menjadi ibu yang profesional. Beraaad. Dari mulai nyusun indikator aja sebenarnya udah berat sih, dalam artian sering mikir ini terlalu tinggi nggak? Mungkin gak dicapai? Targetnya berapa lama? Gitu-gitu deh.
Tapi Bismillah ya. Namanya juga belajar, kalau nggak dicoba mana tau kan hasilnya nanti akan seperti apa. Dan sama dengan hal apapun di dunia ini, kalau kita nggak menetapkan target, nggak punya tujuan, ya kemana dong kita mau melangkah?
Dengan menciptakan target, kita terbantu banget buat menyusun strategi dan langkah-langkah untuk mencapai tujuan itu. Setuju?
Yuk ah, capcuss kita kerjain PRnya.
📚NICE HOME WORK #2📚
Bunda, setelah memahami tahap awal menjadi Ibu Profesional, Kebanggaan Keluarga. Pekan ini kita akan belajar membuat:
📝✅“CHECKLIST INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN”✅📝
a. Sebagai individu
b. Sebagai istri
c. Sebagai ibu
Buatlah indikator yg kita sendiri bisa menjalankannya. Buat anda yang sudah berkeluarga, tanyakan kepada suami, indikator istri semacam apa sebenarnya yang bisa membuat dirinya bahagia, tanyakan kepada anak-anak, indikator ibu semacam apa sebenarnya yang bisa membuat mereka bahagia.Jadikanlah jawaban-jawaban mereka sebagai referensi pembuatan checklist kita.
Buat anda yang masih sendiri, maka buatlah indikator diri dan pakailah permainan “andaikata aku menjadi istri” apa yang harus aku lakukan, “andaikata kelak aku menjadi ibu”, apa yang harus aku lakukan.
Kita belajar membuat “Indikator” untuk diri sendiri.
Kunci dari membuat Indikator kita singkat menjadi SMART yaitu:
– SPECIFIK (unik/detil)
– MEASURABLE (terukur, contoh: dalam 1 bulan, 4 kali sharing hasil belajar)
– ACHIEVABLE (bisa diraih, tidak terlalu susah dan tidak terlalu mudah)
– REALISTIC (Berhubungan dengan kondisi kehidupan sehari-hari)
– TIMEBOND ( Berikan batas waktu)
*****
Here I go
Bikinnya mendadak banget karena saya adalah deadliner garis keras!
Nggak deng.
Karena saya suka menunda T__T. Inget kan di HNW #1 saya bilang salah satu sikap mental yang ingin saya perbaiki adalah suka menunda sesuatu. Dan udah seminggu ternyata belum berhasil *sigh*.
Sebenernya udah nyusun cheklist dari pas dikasih PR. Tapi untuk indikator sebagai istri dan ibu kan harus nanya anak-anak. Nanya suami jawabnya gitu-gitu, nggak serius.
Yang lucu sih pas nanya Wafa,
“Kak, kamu seneng nggak punya Ibu kayak Bunda?”
“Seneng Bun. Aku kan sayaaang sama Bunda”. Duh, melted.
“Kenapa sayang sama Bunda, Kak?”. Pas ini berharap jawabannya romantis semacam abis Bunda baiiik atau cantiiik. Gitu. Ternyata jawabannya adalaaaah…
“Karena kan Bunda perempuan, sama kayak aku”.
Gubrak deh. Hahahaha xD.
Hari Sabtu, udah rencana nyelesain PR. Ternyata ada aja lah. Dan berakhir dengan makan di luar pulangnya kehujanan. Sampai rumah suami dan anak-anak baik-baik aja, saya malah mulai bersin-bersin. Makin malem makin parah, kepala berat, hidung mampet dan maunya tidur. Setelah dikerokin dan minum vitamin beneran aja langsung teler.
Tadi pagi alhamdulillah udah sehat. Tapiiii harus berangkat kajian di Ponraka. Itu jauh banget sih, karena temen saya sakit jadi sekalian menjenguk ke rumah orangtuanya. Dan karena jauh, kajian yang biasanya cuma 2-3 jam, tadi itu berangkat jam 9 pagi baru nyampe rumah jam 3 sore. Dueeeng. Kurang sejam dari DL pengumpulan HNW.
Jadilah sambil ngetik sambil gubrak-gubrak suami, “Ayo apa nih harapanmu ke aku sebagai istri? cepetaaan”
Jawabannya apa? Nanti ya di bawah.
CHECK LIST INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN
1. SEBAGAI PRIBADI
Yang jadi PR banget sebenernya nomer 1 sama nomer 2. Sering dimarahin suami karena sering telat makan -___-. Kalau pagi nemenin dia sarapan kok belum selera makan ya, jadi paling nyemil apa gitu. Nah, abis itu kan lanjut mandiin anak, nyupain anak, yang ujung-ujungnya telat makan.
Dan nomer 2, sering begadang ngelarin tulisan. Padahal kalau disipin nulis minimal 2 jam sehari, bisa loh nggak begadang, nggak kalang kabut karena dikerjar DL lomba atau sponsored post.
Indikator yang lain bisa dibaca sendiri. Oiya, untuk kelas online alhamdulillah udah rutin sih, minimal seminggu sekali pasti ikut webinar tentang parenting atau rumah tangga.
2. SEBAGAI ISTRI
Nah. Ini tadi hasil dari wawancara paksaan ke suami. LOL. Dan karena buru-buru kelupaan dong poin pertama dan utama: TAAT TANPA TAPI. Di sini aja nulisnya nggak masuk tabel, hahaha.
“Intinya aku mau 3 hal aja deh. TAAT, MANDIRI dan DISIPLIN. Udah itu aja”.
Singkat, padat dan berat ya.
Tentang taat, dia maunya saya nggak keseringan ngeyel dan nego kalau dia udah memutuskan sesuatu. Pernah saya tulis juga di blog ini tentang istri yang sensi vs suami cuek.
Tentang mandiri, suami ngerasa seneng banget karena sekarang saya udah punya penghasilan sendiri tanpa meninggalkan rumah. Iyes, dari nulis dan ngeblog :). Alhamdulillah. Tapi katanya karena sudah tercapai yaudah lah nggak udah dimasukin tabel. Gitchu.
Poin 3 sebenernya sangat-sangat general ya. Tapi intinya kata suami harus rapi manajemen waktunya. Soalnya saya masih suka berantakan. Misal malem aturan nulis, saya malah stalking sosmed atau chit chat di WA. Terus pagi abis dia pergi kerja malah nulis. Nulisnya sih bentar. Edit dan masukin gambar yang lama. Akhirnya masaknya telat. Pas dia pulang siang mau makan ternyata belum mateng, wkwkwk.
Jadi harapannya saya lebih disiplin lagi dan rapi dalam manajemen waktu.
Siap, Beb. Insya Allah :).
3. SEBAGAI IBU
Nah yang ini lebih ke saya dan suami sih yang nyusun. Anak-anak belum bisa dimintai pendapat :D. Berharap banget dengan adanya indikator ini lebih disiplin terutama bagian yang masih berantakan: home education. Selama ini masih banyak excusenya karenaaa…nulis. Bewe. Sosmedan. Huhuhu
Alhamdulillah, selesai menyusun ini rasanya seneng banget deh. Jadi semangat dan bergairah. Tinggal diprint dan ditempel biar bisa kebaca tiap hari dan tau progressnya seperti apa. Semoga tetap terjaga semangatnya, nggak cuma awalnya aja. Wish me!
Salam,