[Matrikulasi IIP] Materi #2: Overview Ibu Profesional
Bismillah.
Program matrikulasi sudah masuk ke materi kedua, yaitu overview Ibu Profesional. Saya akan posting materi sekaligus resume diskusi yang ada di Kelas Matrikulasi Batch #2 IIP Sulsel korwil 6.
Here it is…
MENJADI IBU PROFESIONAL, KEBANGGAAN KELUARGA
Apa kabar bunda dan calon bunda peserta matrikulasi IIP batch #2? Pekan ini kita akan belajar bersama
a. Apa Itu Ibu Profesional?
b. Apa itu Komunitas Ibu Profesional?
c. Bagaimana tahapan-tahapan untuk menjadi Ibu Profesional?
d. Apa saja indikator keberhasilan seorang Ibu Profesional?
🍀APA ITU IBU PROFESIONAL?
Kita mulai dulu dengan mengenal kata IBU ya. Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia Ibu itu memiliki makna 1 perempuan yang telah melahirkan seseorang; 2 sebutan untuk perempuan yang sudah bersuami;3 panggilan yang takzim kepada perempuan baik yang sudah bersuami maupun yang belum; 4 bagian yang pokok (besar, asal, dan sebagainya): — jari; 5 yang utama di antara beberapa hal lain; yang terpenting: — negeri; — kota;
Sedangkan kata PROFESIONAL, memiliki makna 1 bersangkutan dengan profesi; 2 memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya: ia seorang juru masak –;
Berdasarkan dua makna tersebut di atas, maka IBU PROFESIONAL adalah seorang perempuan yang :
a. Bangga akan profesinya sebagai pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya.
b.Senantiasa memantaskan diri dengan berbagai ilmu, agar bisa bersungguh –sungguh mengelola keluarga dan mendidik anaknya dengan kualitas yang sangat baik.
🍀APA ITU KOMUNITAS IBU PROFESIONAL?
Adalah forum belajar bagi para perempuan yang senantiasa ingin meningkatkan kualitas dirinya sebagai seorang ibu, istri dan sebagai individu.
🍀MISI KOMUNITAS IBU PROFESIONAL
1.Meningkatkan kualitas ibu dalam mendidik anak-anaknya, sehingga bisa menjadi
guru utama dan pertama bagi anaknya.
2. Meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola rumah tangga dan keluarganya
sehingga menjadi keluarga yang unggul.
3. .Meningkatkan rasa percaya diri ibu dengan cara senantiasa berproses menemukan misi spesifik hidupnya di muka bumi ini. Sehingga ibu bisa produktif dengan bahagia, tanpa harus meninggalkan anak dan keluarganya
4. Meningkatkan peran ibu menjadi “change agent” (agen pembawa perubahan), sehingga keberadaannya akan bermanfaat bagi banyak orang.
🍀VISI KOMUNITAS IBU PROFESIONAL
Menjadi komunitas pendidikan perempuan Indonesia yang unggul dan profesional sehingga bisa berkontribusi kepada negara ini dengan cara membangun peradaban bangsa dari dalam internal keluarga.
🍀BAGAIMANA TAHAPAN-TAHAPAN MENJADI IBU PROFESIONAL?
Ada 4 tahapan yang harus dilalui oleh seorang Ibu Profesional yaitu :
a. Bunda Sayang
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mendidik anak-anaknya, sehingga bisa menjadi guru utama dan pertama bagi anak-anaknya
b. Bunda Cekatan
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola rumah tangga dan keluarganya sehingga menjadi keluarga yang unggul.
c. Bunda Produktif
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan rasa percaya diri ibu, dengan cara senantiasa berproses menemukan misi spesifik hidupnya di muka bumi ini. Sehingga ibu bisa produktif dengan bahagia, tanpa harus meninggalkan anak dan keluarganya
d. Bunda Shaleha
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan peran ibu sebagai agen pembawa perubahan di masyarakat, sehingga keberadaannya bermanfaat bagi banyak orang.
🍀APA INDIKATOR KEBERHASILAN IBU PROFESIONAL?
“Menjadi KEBANGGAAN KELUARGA”
Kalimat di atas adalah satu indikator utama keberhasilan seorang Ibu Profesional. Karena anak-anak dan suami kitalah yang paling berhak pertama kali mendapatkan ibu dan istri yang terbaik di mata mereka.
Maka yang perlu ditanyakan adalah sbb :
BUNDA SAYANG
a. Apakah anak-anak semakin senang dan bangga dididik oleh ibunya?
b. Apakah suami semakin senang dan bangga melihat cara istrinya mendidik anak-anak, sehingga keinginannya terlibat dalam pendidikan anak semakin tinggi?
c. Berapa ilmu tentang pendidikan anak yang kita pelajari dalam satu tahun ini?
d. Berapa ilmu yang sudah kita praktekkan bersama anak-anak?
BUNDA CEKATAN
a. Apakah manajemen pengelolaan rumah tangga kita menjadi semakin baik?
b.Apakah kita sudah bisa meningkatkan peran kita di rumah? Misal dulu sebagai “kasir” keluarga sekarang menjadi “manajer keuangan keluarga”.
c.Berapa ilmu tentang manajemen rumah tangga yang sudah kita pelajari dalam satu tahun ini?
d.Berapa ilmu yang sudah kita praktekkan dalam mengelola rumah tangga
BUNDA PRODUKTIF
a. Apakah kita semakin menemukan minat dan bakat kita?
b. Bagaimana cara kita memperbanyak jam terbang di ranah minat dan bakat kita tersebut?
c. Apakah kita merasa menikmati (enjoy), mudah (easy), menjadi yang terbaik (excellent) di ranah minat dan bakat kita ini?
d. Bagaimana cara kita bisa produktif dan atau mandiri secara finansial tanpa harus meninggalkan anak dan keluarga?
BUNDA SHALEHA
a. Nilai-nilai apa saja yang kita perjuangkan dalam hidup ini?
b. Apa yang ingin kita wariskan di muka bumi ini, yang tidak akan pernah mati ketika kita tiada?
c. Program berbagi apa yang akan kita jalankan secara terus menerus?
d. Apakah kita merasa bahagia dengan program tersebut?
Selamat berproses menjadi Ibu Profesional, dan nikmatilah tahapan-tahapan belajar yang bunda dan calon bunda rasakan selama mengikuti program pendidikan di Ibu Profesional ini dengan segenap kesungguhan
Seperti pesan pak Dodik kepada Ibu Septi untuk meyakinkan beliau tentang pentingnya kesungguhan menjadi seorang Ibu sbb:
“Bersungguh-sungguhlah kamu di dalam, maka kamu akan keluar dengan kesungguhan itu, tidak ada hukum terbalik” -Dodik Mariyanto
Salam Ibu Profesional
*****
Diskusi NHW #2, MENJADI IBU PROFESIONAL KEBANGGAAN KELUARGA (Kelas Matrikulasi Batch #2 IIP Sulsel Korwil 6)
🙋Pertanyaan:
a. Bunda Sayang
1.Bagaimana cara / tips agar anak-anak semakin senang dengan kita, hal ini menyangkut pendidikan anak dlm mengendalikan mood ibu yg kadang suka berubah-ubah, dan agar tidak marah didepan anak
➡️Jawab:
1. Berusaha untuk mempraktekkan komunikasi produktif.
2. Mengenali tahap tumbuh kembang anak.
3. Mengenali tipe tiap anak
Untuk mengendalikan supaya tidak marah di depan anak. Bunda perlu mengetahui hal apa yang memicu amarah. Dan kalau sudah merasa akan marah, beritahu anak. Misal : ” bunda lagi ga enak badan, supaya ga marah-marah bunda mau istirahat dulu di kamar. Anak-anak bisa baca buku atau menggambar dulu ya.”✅
🙋Pertanyaan:
Makasih bunda
mau nanya lg bunda ini adakah panduannya d buku Bunda Sayang? Mengenai komunikasi yg produktif dan Tahap perkembangan anak ?
➡️Jawab :
Intinya dari komunikasi produktif ialah memilih kata-kata yg tepat, supaya pesan bisa di terima dengan tepat. Di buku bunda sayang di jelaskan beberapa tipsnya. Untuk menambah kosakata bunda perlu terus berlatih.
Mengenai tahap tumbuh kembang anak perlu referensi tambahan selain buku bunda sayang. Dengan mengetahui tahap tumbuh kembang anak, bunda bisa mengerti mengapa di usia 2thn menuju usia 3thn anak kok jadi lebih sering rewel, ternyata karena kemampuan berbahas mereka yg belum berkembang sehingga merekapun bingung untuk menyampaikan pesannya.
Untuk anak di usia 10thn menuju baligh, hormon-hormon meningkat. Jadi perlu tempat positif untuk menyalurkan energi mereka.✅
🙋Pertanyaan:
Buku Bunda sayang? Ada buku panduannya kah?
➡️jawab :
Ia ada buku berjudul ‘ Bunda Sayang’ yang di tulis oleh Ibu Profesional✅
🙋Pertanyaan:
Bagaimana tips mempraktekkan ilmu2 untuk meningkatkan kualitas dalam mengelola keluarga kalo kondisinya LDRan sama paksu trus masih tinggal sama orangtua?
➡️Jawab :
Di komunikasi produktif bund. Kenali pola didik pasangan kita, sehingga kita bisa memaklumi mengapa keputusannya seperti itu. Sambil berjalan waktu untuk menselaraskan pola asuh untuk keluarga kecil kita.
Kalau ke ortu, sampaikan kalau kita punya pola asuh seperti ini, mohon doa restunya. Perlu kerjasama dengan pasangan dalam memberikan pemahaman ke orangtua.✅
🙋Pertanyaan:
Saya termasuk generasi 80an dengan didikan jadul, saya tidak yakin apa minat dan bakat saya apalagi jaman saya tidak ada finger test untuk tau minat dan bakat. Bisa saja yang saya jalani sekarang ini belum sesuai dengan bakat saya, sehingga sulit utk meraih puncak kesuksesan dan hanya mentok di level standar.
➡️Jawab.
Minat berasal dari keinginan. Kegiatan apa yg kita inginkan. Sesering mungkin melakukan kegiatan itu bisa muncul bakat. Dan bakat itu tidak hanya di satu bidang karena manusia multitalented. Dari beberapa bakat itu mana yg membuat mata kita berbinar-binar.
Saya pernah baca beberapa kisah, bakat seseorang baru di ketahui di usia senja sekitar 50an dan ada yg di usia 60an.
Saat ini kit bisa mengikuti beberapa test online untuk menemukan minat bakat kita. Sudah ada juga pelatihannya seperti talent mapping oleh abah Rama.✅
🙋Pertanyaan:
Blom ada momongan saya menyimak saja yah buat bekal.
➡️Jawab.
Apabila belum memiliki anak, mulailah dari bunda cekatan, kalau sudah punya anak, langsung ke bunda sayang. Setelah itu lanjut ke bunda produktif dan shaleha. Karena ini merupakan anak tangga Ibu Profesional, maka sebaiknya dikuatkan setahap demi setahap, agar mendapatkan pijakan yang kuat.
Tambahan, ini kisah bu Septi dalam menapaki tahapan ibu profesional.
Saya menikah tahun 95 , anak 1 lahir 96, anak kedua 97, anak ke 3 , 2003.
Th 1995-2003 fokus di bunda sayang dan cekatan. Kemudian th 2003-2006 baru mempelajari bunda produktif. Saat itu pak dodik berprinsip istrinya boleh mengerjakan ranah produktif ini kemanapun, dg catatan anak-anak tetap di samping ibunya selama usianya masih di bawah 12 th.
Maka muncullah berbagai strategi, salah satunya saya harus produktif di dunia anak-anak, agar anak-anak bisa terlibat.
2006-2011 sistem terbangun, 2011-2016 kembali full di rumah dan memasuki ranah bunda shaleha, membangun jaringan kebermanfaatan umat.✅
🙋Pertanyaan:
Masih boleh bertanya yah bunda, maaf baru sempt pegang hp.
1. Di umur anak brp tahun bunda bisa beralih mnjd bunda produktif?
2. Ilmu untuk mengelola rumah tangga itu saya mohon di jelaskan lg? Konsepny seperti apa.
3. Saya sering menggunakan istilah berdamai dengan diri sendiri, sekedar untuk menurunkn ego keinginan sy yg banyak, baik itu keinginan untuk produktif di rumah tp takut gak fokus ke anak. Mohon di jelaskan lg bagaimana cr yg efektif agar ego yg masih menderu debu bisa lebih terorganisir.
➡️Jawab.
1. Prinsipnya “sebelum anak usia 12 th, sebaiknya berada di bawah pendampingan ibunya langsung” kl mau masuk ranah produktif tp anak masih kecil, ya tetap bersama anak, diniatin sbg pembelajaran bersama anak.
2.ilmu manajemen rumah tangga: manajemen diri, manajemen waktu, manajemen emosi, manajemen resiko, menu, 5 R dll semua ada di bunda cekatan
3. Tentukan prioritas, komitmen dg pilihan dan konsisten menjalankannya✅
🙋Pertanyaan:
a. Bunda Sayang
1.Bagaimana cara / tips agar anak-anak semakin senang dengan kita, hal ini menyangkut pendidikan anak dlm mengendalikan mood ibu yg kadang suka berubah-ubah, dan agar tidak marah didepan anak
➡️Jawab:
1. Berusaha untuk mempraktekkan komunikasi produktif.
2. Mengenali tahap tumbuh kembang anak.
3. Mengenali tipe tiap anak.
diantara perilaku kita yang tanpa sadar membuat fitrah belajar anak-anak kita terus tergerus :
-Banyak melarang saat anak sedang bereksplorasi, dengan dalih keamanan, kehati-hatian dan gak mau repot, atau lainnya. Ingat, anak2 itu homo Ludens, sangat suka bermain dan permainan, maka ciptakan suasan belajar yang seolah bermain.
-Banyak mendidik anak-anak kita dengan ancaman, sehingga anak2 menjadi takut mencoba hal baru, padahal fitrahnya anak2 itu penuh rasa ingin tahu (curiousity)
-Membandingkan antar anak, padahal gaya belajar anak2 berbeda ada yg kinestetik, visual, auditory, atau perpaduan dari ketiganya.
-Stimulasi anak tidak sesuai usianya, misalnya : meminta anak usia dini untuk duduk tenang dan belajar di meja belajar, padahal fase ini adalah fase kebutuhan geraknya lebih banyak, anak usia dini sedang dalam fase dekonstruktif/destruktif dan banyak contoh lainnya.
Untuk mengendalikan supaya tidak marah di depan anak. Bunda perlu mengetahui hal apa yang memicu amarah. Dan kalau sudah merasa akan marah, beritahu anak. Misal : ” bunda lagi ga enak badan, supaya ga marah-marah bunda mau istirahat dulu di kamar. Anak-anak bisa baca buku atau menggambar dulu ya.”✅
🙋Pertanyaan:
Apakah ibu profesional idealnya utk ibu tdk bekerja/bekerja di rumah? mengingat ada point produktif tanpa meninggalkan anak.. bagaimana dgn ibu2 yg saat ini statusnya sbg pegawai utk mjd ibu profesional?
➡️Jawab:
Yang perlu digaris bawahi, di Institut Ibu Profesional, SETIAP IBU ADALAH BEKERJA, baik bekerja di ranah domestik ataupun berada di ranah publik. Keduanya butuh profesionalisme dan kesungguhan.
Karena Allah tidak pernah pilih kasih dalam menitipkan anak-anak di rahim perempuan, semua perempuan berhak mendapatkan amanah tsb baik yg bekerja di ranah publik maupun domestik.
Sehingga Allah sudah menempatkan masing-masing ujian dalam mendidik anak sesuai dengan kemampuannya.
Maka belajar dengan sungguh-sungguh, agar kita bisa menjadi orang yg dipercaya di mata Allah dalam mengemban amanahNya.✅
🙋Pertanyaan:
Bunda, bs lebih di jelaskan ttg kunci indikator yg 5 ini?
Kunci dari membuat Indikator kita singkat menjadi SMART yaitu:
– SPECIFIK (unik/detil)
– MEASURABLE (terukur, contoh: dalam 1 bulan, 4 kali sharing hasil belajar)
– ACHIEVABLE (bisa diraih, tidak terlalu susah dan tidak terlalu mudah)
– REALISTIC (Berhubungan dengan kondisi kehidupan sehari-hari)
– TIMEBOND ( Berikan batas waktu)
➡️Jawab.
Dari semua itu di gabungkan menjadi suatu kegiatan yg mencerminkan karakter atau ciri khas bunda. Kegiatan yg dpt bunda ukur brp bnyk akan di lakukan. Kegiatan yg memang sesuatu bisa bunda jalankan, langsung action. Yg manfaatnya dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Berikan batas waktunya supaya kita bisa beralih ke target selanjutnya.
Misalnya: bunda suka membaca tapi selama ini tertunda maka buat jadwal sehari target brp buku, kemudian dari buku itu apa yang akan bunda lakukan atau wujudkan. Misalnya baca buku parenting, akan mempraktekkan ke anak tentang kemandirian, targetnya selama dua bulan✅
🙋Pertanyaan:
Saya dan suami sama2 tipikal pendiam. Saya bukan tipe orang yang menyampaikan uneg2 secara blak2an.. Bila ada hal yang tidak saya sukai, maka saya akan diam. Dan bila sdh tidak tahan, maka hanya akan menyampaikan uneg2 via wa atau sms ke suami. Kami pasangan yang kompak, saling mendukung..hanya bila ada masalah, kami memilih diam dan nantinya akan baik sendiri.
Pertanyaan saya:
1. Bagaimana bila saya menanyakan ke suami, apa yang dia harapkan dari saya, da jawabannya hanya, “ndk ada kok sayang. Kamu sudah jadi ibu yang baik”
2. Ada kiat khusus untuk selalu bisa membangun komunikasi produktif dengan pasangan dan anak?
➡️Jawab.
1. Alhamdulillah bunda. Sudah kelihatan adanya dukungan suami ke bunda. Di jaga terus dengan doa.
2. komunikasi produktif dgn anak: usahakan adanya kontak mata dan posisi tubuh sejajarkan dengan anak. Sampaikan pesan secara singkat dan sederhana. Dengarkan perasaan anak.
komunikasi produktif dg anak: fokus pada solusi, bukan pada masalah, ganti kata tdk bisa menjadi bisa, katakan apa yg anda inginkan, bukan apa yg tdk di inginkan, fokus ke depan bukan masa lalu.
(sumber, bunda sayang)
Komunikasi dengan pasangan : bunda sadari posisi pasangan (suami) sebagai pemimpin. Perlakukan suami seperti pemimpin. Dalam menyampaikan sesuatu kita penuhi dulu kebutuhannya, gunakan suara lembut dan kalimat yang baik mirip-mirip kalau kita mau menghadap bos di kantoran.
suami dan istri adlh 2 makhluk yg berbeda. misal saat ada masalah, istri langsung curhat/cerita ke suami. bukan utk mencari solusi, tp utk mengungkapkan apa yg dirasakannya. sementara suami, jika menghadapi masalah akan diam, dan berusaha sendiri utk menyelesaikan masalahnya,tanpa melibatkan istri.✅