Menuntaskan Rindu Bersama Keluarga di Pulau Tidung

Maret 29, 20189 Comments
Blog post

Bagi kalian, apa yang menjadi tanda bahwa Ramadan dan lebaran sudah dekat? Iklan aneka sirup di TV, maraknya sale baju dan mukena di FB, atau berita tentang dibukanya tiket kereta api yang kemudian sold out secepat kilat?

Hmm, kalau saya, semuanya. Tapi sebagai perantau, ada satu hal lagi yang menjadi tanda bahwa sebentar lagi Ramadan dan lebaran, yaitu mulai munculnya pertanyaan dari orang tua, keluarga, dan teman-teman:

“Lebaran mudik, nggak?”

Nah.

Apalagi saya merantaunya lintas pulau. Orang tua di Kebumen, mertua di Jakarta, sementara saya di sebuah kota di Sulawesi Selatan yang terkenal dengan salah satu makanan khasnya dari sagu: Kapurung. Sebab itu pula saya nggak bisa tiap tahun mudik. Berat banget diongkos bok. Perjalanan panjang mulai dari Palopo-Makassar, disambung Makassar-Jakarta, dan sesudah dari rumah mertua akan lanjut Jakarta-Kebumen. Semuanya untuk 4 orang. Saya, suami, dan dua anak. Mantabbhh.

Lebaran kemarin saya nggak mudik dan berlebaran di Palopo saja. Sama liburan tipis-tipis ke Makassar sih. Nah rencananya tahun bakal mudik. Lebaran di Jakarta barang dua hari, baru sesudahnya pulang ke Kebumen.

[Baca juga: 7 Tips Mudik Bersama Balita Menggunakan Transportasi Umum]

Rencanya begitu. Tapi…

Masalah Datang

Entah disebut masalah atau bukan ya, tapi yang jelas bikin mumeeeet banget. Jadi selama di Palopo, saya tinggal di rumah dinas dari instansi tempat suami bekerja. Bangunannya memang sudah tua, tapi masih cukup nyaman di tempati untuk orang yang nggak peduli pada feed Instagram.

You know what I mean?

Di jaman kejayaan Instagram saat ini, segala sesuatu harus instagrammable, termasuk rumah tentu saja. Rapi jali, dengan nuansa yang dipilih: Skandinavian, industrial, atau konsep green living. Pokoknya mah bagus gitu pas difoto dan diupload di IG. Rumah ini jauuuh dari hal itu.

Tapi saya nggak peduli. Asalkan bersama keluarga tercinta, maka tinggal di rumah sederhana pun terasa istana *eeaaaa.

Hingga dua hari lalu suami membawa kabar kalau rumah dinas ini mau dirapikan. Alias diperbaiki. Jadiii, kami harus keluar dari sini.

Terus mau kemana?? Entah kamipun bingung, hahahaha.

Opsi ada tiga: Ngontrak, tinggal bareng temen di rumah dinas yang lain, atau sekalian aja saya dan anak-anak pulang ke Jawa sementara suami akan mengurus surat pindah atau mutasi.

Opsi pertama kita coret

Sayang uangnya. Kontrakan di Palopo termasuk mahal, apalagi kami sama sekali nggak punya perabot. Ditambah tahun ini Wafa masuk SD. Daripada buat ngontrak, mending sekalian buat pindahan ke Jawa. Gitu mikirnya. Masalahnya kami belum tahu, kapan suami akan keluar SK mutasinya. Dan selama menunggu, tentu saja kami akan LDR: Palopo-Kebumen.

Opsi kedua, bingung

Karena rumah dinas yang sudah ditempati oleh salah seorang teman, nggak gede-gede amat. Doi pengantin baru, baru aja nikah. Ada usul dari atasan rumahnya disekat aja. Tapi pas survey ke sana kayaknya mustahil. Kami ini berempat lho, apalagi ada dua bocah yang aktif banget nggak bisa diem. Dan kalau disekat, kamarnya hanya ada satu yang menjadi jatah kami. Bagaimana mungkin?

Akhirnya kami condong ke opsi ketiga

Beratnya paling di LDRnya sih, yang akhirnya kami coba menghibur diri dengan: mudah-mudahan SK mutasi keluarnya cepet. Amin.

Kalian yang baca ikutan bingung dan pusing nggak? Kami sih udah beberapa hari berasa ngawang-ngawang. Hahaha. Mungkin kalau LDRnya Jakarta-Kebumen masih cincay lah. Bisa ketemu seminggu sekali. Lah ini? Ketemu seminggu sekali=nggak bisa makan. Uangnya habis buat ongkos. Bhay!

Pusyiiiiiiinggggg

Terus jadinya mudik nggak?

Liburan aja lah, Plissss…

Buat ngobatin puteknya pikiran iniihhh.

Jadi terkait pindah, sejauh iniĀ rencana saya dan suami adalah:

  • Memilih opsi tiga. Dan karena Wafa sekarang masih sekolah, mari tunggu sampai sekolahnya lulus.
  • Minta perpanjangan waktu tinggal di rumah ini sampai lebaran (Wafa udah lulus). Tadinya dikasih waktu dua minggu aja bok. Alhamdulillah diijinkan.
  • Kami lebaran di Palopo. Sekalian pamitan sama teman-teman di sini, maaf-maafan segala macem. Sebelum itu, kami akan packing dan ngirim-ngirim barang ke Kebumen.
  • H+2, kami cusssss lebaran dan liburan ke Jakarta. Pengen banget liburan sekalian lebaran sama keluarga gitu. Melepas penat, lelah, dan stress dengan liburan yang nggak usah jauh-jauh tapi bisa happy semuanya.

[Baca juga: Serunya Liburan ke Rumah Eyang]

Liburan bersama keluarga, dengan banyak anak kecil, dan nggak terlalu jauh dari Jakarta. Kemana ya?

Ke Pulau Tidung aja!

Sumber foto: pulautidung.my.id

Jadi beberapa hari yang lalu adik ipar liburan dari kantornya ke Pulau Harapan, Kepulauan Seribu. Saya juga pernah liburan ke Pulau Sepa beberapa tahun yang lalu. Nah, kayaknya cocok banget deh kalau kita liburan rame-rame ke Kepulauan Seribu juga, tapi cari pulau yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya. Cari-cari sama suami, ketemulah sama Pulau Tidung.

Wisata bahari yang ngehits banget dengan jembatan cintanya ini cocok banget emang untuk wisata keluarga atau rombongan. Untuk anak-anak, siapa sih yang nggak suka main pasir dan air? Belum lagi berkeliling pulau naik sepeda atau becak yang banyak disewakan di sana. Sedangkan orang dewasanya, bisa berenang sampai puas, snorkeling menyapa habitat laut yang mendamaikan, atau naik banana boat untuk memacu adrenalin.

Untuk penginapan juga enak, dengan banyaknya homestay yang dikelola oleh penduduk setempat. Tempat makan banyak, sinyal dan internet juga kenceng, meski pengennya sih di sana nggak udah mainan gagdet lah. Bener-bener quality time sama keluarga.

Paket komplit, Pulau Tidung ini.

Yuk, Hunting Tiket di Traveloka

Tiket yang perlu dicari tentu saja adalah tiket pesawat dari Makassar dan penginapan di Pulau Tidung. Rencana awal tadinya saya mau ke rumah dulu di bilangan Cempaka Putih. Tapi ternyata pas coba cek tiket di Traveloka, kok mahal ya jatuhnya, huhuu. Udah gitu nggak efektif kalau bolak-balik. Toh nanti kan ketemu juga sama keluarga. Jadi mending langsung aja ke Pulau Tidung.

Terus mendadak ingat kalau ada fitur baru di Traveloka yaitu paket pesawat hotel Traveloka. Pernah lihat pas nonton vlognya #AripTipang. Beneran praktis sih jadinya, dibanding pesan tiket pesawat dan hotel secara terpisah. Hemat waktu, daaaan tau nggak, hemat dana bisa sampai 20% tanpa kode promo apapun!

Oke, saya langsung cobain fitur ini. Jadi pas udah buka Traveloka, langsung klik di bagian Pesawat dan hotel. Pertama saya masukkan tiket pesawat dulu, penerbangan Makassar-Jakarta, kelas ekonomi untuk dua dewasa dan dua anak.

Lalu untuk penginapan, langsung saya isi saja dengan tujuan yaitu Pulau Tidung.

paket tiket pesawat dan hotel traveloka

Cek Harga, dan tadaaaa….

paket tiket pesawat dan hotel traveloka

Ternyata beneran lebih murah dibanding pesan tiket pesawat dan penginapan secara terpisah. Lihat deh di screen shot yang saya ambil. Pilihan yang paling atas aja, saya bisa berhemat sampai 100 ribu lebih. Mayan bangtet 100 ribu ini bisa dialokasikan buat kebutuhan yang lain. Minum es kelapa sampai kembung, buat nyewa sepeda, becak, banana boat, atau buat tambahan biaya naik perahu dari Marina Ancol ke Pulau Tidungnya. Ya kaaaan?

*Mamak-mamak kalau dapet beginian girangnya nggak ketulungan. Stress juga bisa langsung ilang. LOL.

Metode pembayarannya juga banyak banget pilihan. Nggak kaya opsi mau pindah saya. Terbatas *sad.

Sekali lagi saya membuktikan omongan temen-temen sesama perempuan, bahwa melihat-lihat barang inceran di e-commerce, atau hunting tiket murah di Traveloka gini, memang menjadi mood booster yang ampuh buat menghibur hati yang gundah gulana nestapa *halah.

Setelah liburan dan menuntaskan rindu bersama keluarga, maka saya akan lebih siap pulang ke Kebumen dan unpacking barang pindahan.

Yuk, buat kalian yang pasti punya rencana liburan, pakai aja paket dari Traveloka ini, Gengs. Hematnya nggak nahan. Sisa dananya bisa buat wisata kuliner sampai kenyang, atau ditabung buat liburan berikutnya. Asik banget kan?

Love,

Prev Post Next Post