#MondayMarriage: Cantik di Mata Suami

Agustus 22, 201662 Comments
Blog post

Cantik di mata suami menjadi penting. Karena seringnya, ketika pernikahan semakin lama, kita semakin abai pada hal ini.

Suatu kali, sahabat saya curhat tentang hobi baru suaminya yang sukses bikin dia beper.

“Suamiku sekarang seneng banget nonton acara gosip masa, sama kontes kecantikan semacam Putri Indonesia, Asia’s Next Top Model, atau Miss World gitu”, tuturnya.

Terus kenapa dia jadi baper?

Soalnya mau nggak mau dia merasa minder dengan wanita-wanita yang dilihat suaminya di layar kaca: cantik, seksi, terawat. Kalau sekedar nonton sambil lewat mungkin nggak terlalu gimanaaa gitu, tapi katanya si suami serius banget nontonnya.

Utunglah nggak sampai ada ucapan dari suaminya semacam, ‘Kok kamu nggak cantik kayak dia ya’. Woogh, kalau sampai keluar ucapan kayak gitu, kalau saya jadi istrinya sih bakalan merepet, “Menurut ngana? Cantik dan terawat kayak gitu emang nggak butuh modal? Sini modalin dong. Buat  mandi susu, sedot lemak, totok aura sekalian”. Deuh, suara batin, Nyak? :p. Nggak lah, hahaha.

FYI, sahabat saya ini anaknya 3, bagi saya masih cantik meski sedikit ‘berisi’, hehehe. Tapi dari curhatannya, saya jadi berfikir.

Apa iya wanita setelah menikah dan punya anak boleh mengabaikan penampilan?

Di sisi lain, apa salah jika suami masih butuh melihat istrinya menyejukkan pandangan, tak peduli apa yang dilalui istrinya sepanjang hari? Mengurus rumah, mengurus anak-anak, menyiapkan makanan, daaan lain-lain.

Dulu saya berfikir, namanya suami istri harus saling menerima kelebihan dan kekurangan satu sama lain. Meski bau asap, meski bau ompol si kecil, istri tetap menjadi yang tercantik dan terkasih. Sampai kapanpun. No matter what.

Pentingnya Menjadi Cantik di Mata Suami

Setelah menjalani pernikahan selama 6 tahun (iya belum lama sih), mendengar cerita dan curhatan teman-teman, saya sadar bahwa kita ini hanyalah manusia. Yang cintanya bisa memudar, yang imannya bisa naik turun, dan kadang dilanda rasa bosan.

Rumah dan pasangan seharusnya menjadi tempat pulang yang menyenangkan setelah seharian berjibaku dengan penatnya pekerjaan dan macetnya perjalanan. Betapa mengerikan jika ternyata bilangan pernikahan yang semakin lama justru semakin membosankan. Jadi…

Spice up your marriage, Ladies!

Kalau nggak? Ada resiko yang akan kita hadapi. Dari yang enteng semacam hubungan yang dirasa semakin hambar hingga yang terberat: terpikatnya pasangan kita ke orang lain.

NOOO…

Cara Menjadi Cantik di Mata Suami

Menjadi cantik nggak harus ngelenong alias make up tebal tiap hari kok. Yang penting menjaga penampilan dengan tetap bersih dan terawat. Iyaaa, ngerti banget kok kalau emak-emak macam kita ini (apa saya doang?) yang punya balita lebih dari satu tanpa asisten rumah tangga.

Doh, kapan ngurusin diri sendiri? Waktu habis buat ngurus rumah dan ngurus bocah. Terus kapan ke salon? Kapan luluran? *nangis*

Ya kali deh, ke salon nggak tiap hari juga kali, tekooorrr XD. Selama ini beberapa hal ini yang saya lakukan sih.

1. Cantik Saat Suami Berangkat dan Pulang Kerja.

Karena itu waktu rawan, yakan?

Saat berangkat ke kantor, dia akan ketemu sama rekan kerjanya yang rapi dan wangi. Masa iya kita nganter dia masih pakai baju tidur dan muka bantal? Jadi saya harus mandi pagi-pagi. Dandan.

Perkara abis itu saya masih harus beberes rumah, ngelarin masak, ngurus anak terus keringetan lagi, ya nggak papa. Yang penting pas saya salim dan dia cium saya, saya udah seger dan wangi. Ihiiyyy.

Begitupun anak-anak. Sebisa mungkin pas ayahnya berangkat mereka udah mandi. Sebenernya suami nggak pernah minta kayak gitu juga sih. Cuma pada suatu hari saya mandiin anak pagi-pagi terus pas dia berangkat bilang, “Naaah, gini dong. Ayah berangkat udah ganteng dan cantik”, sambil menciumi mereka bergantian. Oke, catet. Dia suka. Lanjutkan!

Akhirnya anak-anak terbiasa juga. Kalau sorepun saya cukup megingatkan, “Ayah sebentar lagi pulang lho, masa belum pada mandi”. Udah deh mereka langsung minta mandi, hihi.

Pas pulang kerja apalagi ya. Seharian dia ketemu sama orang-orang dengan berbagai penampilan, penat dengan pekerjaan dan macetnya jalanan. Kalau sampai rumah liat rumah berantakan dan penghuninya yang awut-awutan, apa iya nggak tambah pening?

Terus ini berlangsung tiaaaap hari? Ya nggak juga. Namanya juga manusia yang dinamis nggak kaya robot. Kadang suami pulang cepet, rumah masih berantakan dan kami belum pada mandi, atau pas lembur pulang telat jadinya rumah yang udah rapi berantakan lagi sama anak-anak. Hahaha. Tapi kan itu insidental ya. Yang penting kita sudah usaha buat nyenengin dia. Ya nggak? 😉

[ Baca juga: Bijak Nge-tag Suami ]

2. Tentang pakaian.

Suami saya itu BIG NO sama daster. Nggak suka banget deh saya pake daster.  Jadi saya nggak punya daster sama sekali. Padahal banyak yang bilang make daster itu surga ya. Nyaman banget. Katanya makin lama usia daster maka semakin nyaman, apalagi banyak lubang anginnya alias sobek-sobek *eh.

Tapi bagi yang ngliat terutama suami apa iya nyaman? Apa malah bikin sakit mata? Saya tau tipe suami beda-beda ya. Ada suami yang seneng-seneng aja istrinya make daster karena katanya ya kalau dasarnya cantik mau pake apapun cantik.

Nah kalau suami saya nggak suka, yowes saya berusaha memanjakan matanya dengan baju yang memang dia suka: t-shirt dan celana pendek. Kecuali kalau dia nggak ada ya. Kayak kemarin pas di kampung saya makein daster Ibu mulu, hahaha.

Nggak ada salahnya juga minta pendapat suami tentang baju yang mau kita pakai. Kaya misal suami nggak terlalu suka kalau saya pake baju item karena saya udah item. Selebihnya asal saya nyaman ya dia monggo aja sih.

Jangan menolak saat suami memilihkan baju untuk kita pakai, terutama untuk di kamar rumah. Ya karena dia yang akan melihat dan menikmati. Walaupun misalnya nggak terlalu sesuai sama selera kita ya.

Btw saya jadi inget temen saya yang dulu cerita suaminya pulang dinas dari Bali mbawain bikini sama g-string. Temen saya itu super kalem, jadi shock pas buka oleh-oleh dari suaminya itu. Wahaha. Mungkin suaminya pengen liat istrinya tampil super seksi sekali-kali ya.

Jadi monggo ditanyakan ke suami dia sukanya gimana dan nggak sukanya juga gimana.

3. Tentang Make-up

Seperti yang sudah saya singgung di atas, make-up di sini nggak berarti full dengan segala tetek-bengeknya. Meski buat pecinta make-up, walau di rumah ya happy aja ndempul, malah bisa jadi mood booster katanya.

Tapi bagi yang nggak suka, standar banget ya pakai bedak lah biar nggak mengkilap mukanya, sama lipstick atau lipbalm biar bibirnya nggak kering dan pucet. Sama parfum.

Untuk perawatan muka bisa pakai resep tradisional misal maskeran pake putih telur, bengkoang, buah-buahan, apa aja deh banyak ya. Atau mau pake skin care yang tinggal beli. Bebas. Yang jelas jangan males. Kalau males yaudah dadah babay deh. *ngomong sama kaca* *iya saya masih suka males* *sigh*

[ Baca juga: Buka Gadget Pasangan: Yay or Nay? ]

4. Tentang Tubuh

Ini menjadi bagian paling sensi dan bikin baper buat perempuan kayaknya ya. Tentang kurus-langsing-gemuk. Kalau saya dari sononya langsing cenderung kurus. Jadi kalau kebanyakan perempuan gampang gemuk susah kurus, saya kebalikannya. Gemuk kalau pas hamil doang, hahaha.

Tapi menurut saya sih mau gemuk ataupun kurus, asal kenceng enak aja dipegangnya dilihatnya. Ya nggak sih? Jadi jangan males olahraga. Ini semacam ngomong sama diri sendiri karena mau daftar senam nggak jadi-jadi, hahaha. Kadang ibu rumah tangga ngelesnya kan nyuci nyapu ngepel itu juga olahraga. Padahal katanya beda yah. Beda diniat dan beda dihasil juga pastinya.

Alternatifnya olahraga sendiri di rumah, ngikutin youtube, hahaha. Atau jogging. Atau sepedaan. Dan percayalah musuh utama dari semua itu adalah rasa malas. Karena kita pikir setelah capek dengan kerjaan rumah tangga yang nggak ada habisnya ya waktu luang mending buat goler-goler sambil ngemil cantik. Iya nggak sih? *ajaran sesat*

Maka dengan ini saya menghimbau kepada ibu-ibu sejagad raya, marilah kita buang rasa malas. Kesehatan Anda begitu berharga. Mari olahraga. Men sana in corpore sano *mulai ngaco*.

5. Senyum

Ini jurus pamungkas. Mau wajah cantik badan seksi kalau judes merengut dan ngomel-ngomel mulu mana enak diliatnya. Hahaha. Ini PR banyak emak-emak kayaknya ya, termasuk saya. Nggak afdol sih ibu-ibu kalau nggak bawel. Huuu, teori macam apa ituuhhh XD.

Cantik memiliki banyak dimensi. Wanita yang cerdas akan terlihat cantik, wanita lembut dan penyabar akan terlihat cantik dan anggun. Jadi selain cantik fisik, jangan lupakan juga untuk mempercantik akhlak ya.

______________________

Well, itu tadi sedikit yang bisa dilakukan istri untuk bisa cantik di mata suami. Selain setia, menaruh kadar cemburu dengan porsi yang wajar, serta mau mendengarkan keluh kesah dan cerita pasangan. Jalaninnya juga harus bahagia, niatkan untuk ibadah. Menyenangkan suami itu berpahala besar ya kaaan…

Dan semoga dengan ini, kita bisa menjadi istri yang menyejukkan pandangan suami dan menjadi alasannya untuk pulang ke rumah dan berlabuh ke pelukan kita. Ahey.

Eh, moga-moga nggak ada yang skeptis dan bilang, “ Alah itu banyak artis yang cantik seksi minta ampun juga tetep cerai, tetep diselingkuhi. Mending biasa-biasa ajalah”

Mungkin seharusnya gini aja, “Iya ya, yang cantik dan pandai merawat diri aja bisa dikhianati, apalagi yang setiap hari menghadapi suami dengan muka berminyak dan daster lecek?”

Semoga kita sepakat bahwa menjaga penampilan dan cantik di mata suami itu perlu. Harus malah. Btw ada yang punya tips tambahan? Yuk share di kolom komentar^^

Love,

Prev Post Next Post