ODOP, My ‘Aha!’ Moment
Seminggu belakangan ini, teman teman di Facebook menanyakan tentang hashtag baru yang ditambahkan di tiap postingan saya: #ODOPfor99days. ODOP? Apa sih ODOP? Penasaran nih sama ODOP. Begitu salah 3 dari komen tentang ODOP. Well, sudah dijawab sih di postingan saya. Tapi nggak ada salahnya saya ceritakan di sini juga perihal si ODOP ini. Kali kali ada yang nanya lagi, kan tinggal kasih link buat meluncur ke sini toh? :).
Pertengahan Desember 2015, grup IIP (Institut Ibu Profesional) ramai dengan BC dari Rumbel Menulis Bandung yang berniat meluncurkan program one day one post. Program ini ditujukan buat yang suka menulis maupun yang berniat menulis. Simpelnya sih, dalam 99 hari kita wajib menyetor tulisan ke grup fb ODOP. Nulis apa? terserah. Nulisnya di mana? terserah. Di FB boleh, di IG boleh, di notes HP? Nggak dilarang. Berapa kalimat? terserah juga. Mau cuma 5 kalimat atau 5 paragraf, peserta yang menentukan target dan jenis tulisannya sendiri.
Bagi yang berminat, cukup request join ke grup, sampe limit tanggal 4 Januari 2016 sekaligus dibukanya hari pertama #ODOPfor99days. Grup ini bersifat rahasia ya, dan sudah closed di tanggal 4 Januari itu. Waktu menyetor tulisan tiap Senin-Jumat. Sabtu Minggu libuuur…bisa digunakan untuk review tulisan dan nyari wangsit untuk tulisan seminggu ke depan :D.
Bagi saya sendiri, ODOP ini semacam ‘Aha!’ moment. Dimana saya yang lagi berusaha mengumpulkan semangat menulis yang tercecer, berasa ‘yess..ini dia’. Langsung deh join, perkenalan dilanjut beberes rumah (baca:blog) yang sudah penuh dengan sarang laba laba saking lamanya nggak ditempati :p
Daaan…sudah 5 hari terlampaui lhoo. And, wow..I did it! *salto* Awalnya masih susah nyari ritme. Bahkan pernah bolos nyetor dan baru dirapel keesokan harinya. Okelah, perlu latihan. Detoks racun malas kata temen temen sih,hehee..tapi beneran efek ODOP ini berasa, dan menjalar kemana mana.
Begini maksudnya. Mikir mau nulis apa SETIAP HARI bener bener bikin hidup lebih hidup. Bergairah. Semangat aja tiap hari otak diajak mikir,eerrr..emang biasanya nggak mikir ya,Bu? Hahaha…ya mikir juga laah. Tapi ini project nyata dan membuat hari hari saya lebih produktif *cieeh…mau bukti?
Demi bisa nulis, saya atur ulang manajemen waktu saya. Yang biasanya nyante nyante kek di pantai, sekarang nggak bisa gitu dong. Beberes rumah lebih cepet, masak lebih rajin, keperluan anak dan suami tercukupi,biar semedi dan nyari wangsitnya bisa tenang. Yaiyalah tenang, wong tengah malam pas anak anak udah tidur, atau pagi buta pas anak anak belum bangun 😀
Materi tulisan saya darimana aja. Dan karena saya dirumah, bisa ditebak lah ya, tentang suami, anak, masakan dan konco konconya.
Terakhir, saya mengutip quote tentang menulis di grup ODOP: “Writing isn’t letters on paper. It’s communication. It’s memory”. Seperti yang pernah saya tulis. Dan yang jelas, menulis membuat saya bahagia :). So, Bismillah..just keep writing on, Rotun! Hamasah!