Anak Dengan Kecerdasan Visual-Spasial: Indikator dan Cara Stimulasi

Dear Ayah Bunda, pernahkan merasa takjub dengan kemampuan anak menghafal arah dan tempat yang pernah Ia lewati? Atau pada kemampuannya menyusun kepingan puzzle dan lego menjadi bentuk utuh yang sepertinya sangat rumit bagi kita? Atau pada kemampuannya menuangkan sebuah objek menjadi gambar yang begitu detail dan mirip dengan aslinya?
Jika iya, maka ananda adalah anak yang cerdas.
Berbicara tentang kecerdasan, ada masa di mana hal tersebut selalu dihubungkan dengan tingginya Intelligence Quotient (IQ) yang dimiliki oleh seorang anak ya, Ayah Bunda. IQ, digadang-gadang menjadi satu-satunya indikator kecerdasan seseorang, yang hanya diukur dengan serangkaian tes intelligences yang logis, matematis, kuantitatif dan linear dan mengabaikan kecerdasan lainnya.
Hingga akhirnya muncullah teori Multiple Intelligence-nya Howard Gardner. Teori MI menyebutkan bahwa manusia memiliki banyak kecerdasan lain, diantaranya kecerdasan spasial, logika matematika, kinestetik, natural, verbal, interpersonal dan intrapersonal dan natural.
Baca: Anak denan Kecerdasan Kinestetik
Nah, delapan kecerdasan di atas pada dasarnya dimiliki oleh semua manusia, namun ada yang menonjol dan ada yang tidak. Salah satu contohnya adalah kecerdasan visual-spasial (visual spatial Intelligence) seperti di awal artikel ini.
Seseorang yang memiliki kecerdasan ini peka terhadap unsur garis, warna, bentuk, ruang dan hubungannya. Ia dapat memahami, memproses, dan berfikir dalam bentuk visual. Cirinya adalah ia suka menggambar, bermain puzzle, lebih mudah membaca gambar dari pada teks, dan hal lainnya yang berhubungan dengan visualisasi.
Anak yang memiliki kecerdasan visual-spasial, lebih mudah mengenali tempat-tempat yang ada di sekitar jalan yang sering mereka lewati. Anak tersebut minimal bisa mengenali beberapa bentuk bangunan atau tempat seperti halnya kotak, lonjong maupun bundar.
Selain itu anak yang memiliki kecerdasan visual-spasial juga bisa mengenali warna dengan mudah dan bisa membedakan arah kanan maupun kiri.
Beberapa Indikator Anak yang Memiliki Kecerdasan Visual-Spasial
🎨Anak mampu menghafal arah dan nama jalan
🎨Anak mampu menghafal denah rumah
🎨Memperkirakan jarak dengan baik
🎨Senang membandingkan benda
🎨Mempunyai perhatian tinggi terhadap detail
🎨Suka pada kegiatan seni
🎨Piawai dalam membaca peta, grafik dan diagram
🎨Anak mampu menggambar dengan benar
🎨Membuat beberapa bangunan dalam media yang berbeda
🎨Anak senang bermain puzzle, balok, lego dan permainan rancang bangun lainnya
Nah, beberapa indikator tersebut bisa Ayah Bunda amati sejak usia mereka diatas 2 tahun. Dan untuk mengasah kemampuan anak yang memiliki kecerdasan visual-spasial tersebut, kita bisa menstimulasinya sejak dini.
Cara Menstimulasi Kecerdasan Visual-Spasial
Kenalkan mereka pada beberapa nama bangunan dan warna.
Ayah Bunda bisa mengajak mereka jalan-jalan dan mengenalkan nama bangunan sekaligus warnanya. Secara perlahan anak akan mudah menghafal beberapa jenis bangunan sekaligus mampu membedakan warna satu dengan warna lainnya.
Berikan permainan rancang bangun.
Anak yang memiliki kecerdasan visual-spasial, mereka akan senang bila membangun atau merakit sesuatu.
Pengenalan arah pada anak.
Anak yang mudah menghafal jalan, lama kelamaan mereka akan mudah menghafal arah, kiri dan kanan, depan dan belakang. Kenalkan arah dengan cara mengajak anak jalan-jalan atau bersepeda. Lama kelamaan mereka akan mudah untuk menghafal mana sisi kanan, sisi kiri, depan dan belakang.
Berikan permainan yang menantang.
Buat anak semakin terasah kecerdasan visual-spasialnya dengan cara memberikan permainan yang menantang seperti permainan harta karun. Jenis permainan ini cukup baik untuk stimulasi kemampuan mereka dengan cepat. Mereka dituntut untuk memecahkan masalah dengan kemampuan visual, membaca peta, menentukan arah yang benar untuk dituju dan lain-lain.
Demikian Ayah Bunda, indikator dan beberapa cara menstimulasi kecerdasan visual-spasial bagi ananda. Terakhir, anak yang memiliki kemampuan visual-spasial disebutkan sangat cocok menjadi seorang pilot, arsitek, pakar meteorologi maupun pelukis. Hmm, akan menjadi apa ya mereka nanti?
Tons of love,
